Selasa, 17 Maret 2009

Kasih sayang sebuah nilai yang universal, semua orang di dunia menyetujui bahwa kasih sayang adalah nilai yang agung, semua orang di dunia suka akan hal itu. Sebagai sebuah agama dunia, Islam sangat menaruh perhatian terhadap kasih sayang itu. Islam memang agama kasih sayang. “Barangsiapa yang tidak menyayang, tidak akan disayang.” Barangsiapa tidak menyayangi yang di bumi, maka tidak akan disayangi oleh yang di langit.”

Mengingat tingginya nilai kasih sayang dalam pandangan Islam, maka kasih sayang diberikan, dirayakan sepanjang waktu. Tidak ada waktu khusus untuk saling menyayangi, misalnya tahun kasih sayang, bulan kasih sayang, atau hari kasih sayang. Kasih sayang dalam Islam terjadi sepanjang hari, sepanjang kehidupan. Kalau terjadi peristiwa seperti itu, pasti bukan dari Islam.

Selain itu kasih sayang Islam untuk seluruh makhluk Allah. Bahkan Rasullah saw melebel orang yang tidak menyayangi yang kecil dan yang besar (dengan menghormatinya) bukan termasuk umatnya. Sehingga Islam tidak mengenal kasih sayang hanya untuk orang tertentu saja, apalagi hanya kepada lawan jenis.

Sementara, hadirin, di tengah-tengah masyarakat kita-khususnya diperkotaan-telah muncul perayaan hari kasih sayang yang disebut dengan valentine’s day. Merayakannya dengan menghabiskan hari dengan orang terkasih, yaitu kekasihnya. Makan malam bersama di tempat yang romantis, sambil menikmati iringan lagu My Valentine. Saling memberikan kado, coklat, yang disertai kartu ucapan. Hari itu dianggap hari yang special. Interior di mall, supermarket atau pusat perbelanjaan di rancang demikian romantis dipenuhi pernak-pernik berbentuk hati, ada rangkaian bunga indah, coklat, pita disana-sini, yang kesemuanya didominasi warna pink. Kartu ucapan sayangpun marak dijual di emperan toko-toko.

Hadirin jama’ah Jum’at yang dimuliakan Allah,

Perayaan seperti jelas bukan dari Islam karena seperti yang disebutkan diatas, Islam hanya mengenal bahwa kasih sayang itu dilakukan setiap hari. Lalu darimana perayaan seperti ini? Banyak orang bercerita tentang asal muasal valentine’s day itu, namun beberapa para ahli mengatakan bahwa asal mula Valentine itu berkaitan dengan St. Valentine. Ia adalah seorang pria Roma yang menolak melepaskan agama Kristen yang diyakininya.

Ia meninggal pada 14 Februari 269 Masehi, bertepatan dengan hari yang dipilih sebagai pelaksaan ‘undian cinta’. Legenda juga mengatakan bahwa St. Valentine sempat meninggalkan ucapan selamat tinggal kepada putri seorang narapidana yang bersahabat dengannya. Di akhir pesan itu, ia menuliskan : “Dari Valentinemu”.

Sementara itu sebuah cerita lain mengatakan bahwa Saint Valentine adalah seorang pria yang membaktikan hidupnya untuk melayani Tuhan di sebuah kuil pada masa pemerintahan Kaisar Claudius. Ia dipenjarakan atas kelancangannya membantah titah sang kaisar. Baru pada tahun 496 Masehi, pendeta Gelasius menetapkan 14 Februari sebagai hari penghormatan bagi Valentine.

Akhirnya secara bertahap 14 Februari menjadi hari khusus untuk bertukar surat cinta dan St. Valentine menjadi idola para pecinta. Datangnya tanggal itu ditandai dengan pengiriman puisi cinta dan hadiah sederhana, semisal bunga. Sering juga untuk merayakan hari kasih sayang ini dilakukan acara pertemuan besar atau bahkan permainan bola. Acara Valentine mulai dirayakan besar-besaran semenjak tahun 1800 dan pada perkembangannya, kini acara ini menjadi sebuah ajang bisnis yang menguntungkan.

Hadirin Jama’ah Jum’at yang dimuliakan Allah,

Nah, ternyata benar, valentine’s day itu bukan dari Islam, bahkan merayakannya akan menyeret pelakunya kepada kemusyrikan, sebuah perbuatan yang akan mencederai ketauhidan kepada Allah. Ini masalah besar dalam Islam.

Masalah besar lainnya adalah berkurangnya nilai kasih sayang, yang oleh Islam dijunjung tinggi. Terkesan bahwa kasih sayang itu hanya terbatas hubungan laki-laki dan perempuan, padahal sejatinya kasih sayang itu lebih luas dari yang dipraktekkan. Bahkan kasih sayang-yang mulia itu-dipraktekkan dengan perzinahan. Dipraktekkan dengan pergaulan bebas, terjadi de-sakralisasi seks. Sungguh praktek kasih sayang yang jauh dari ketinggian Islam.

Selanjutnya valentine’s day akan memunculkan memunculkan dan membentuk akhlak baru yang mengkhawatirkan, diantaranya:

Pertama, munculnya akhlak tasyabuh yaitu akhlak meniru orang lain dengan tanpa mengetahui dan mempertimbangkan sebab dilakukannya valentine’s day. Dengan meniru praktek berkasih saying yang buruk akan membuat ketinggian kasih saying Islam akan pudar dan secara perlahan akan sirna. Untuk itu Rasulullah saw memagari umatnya dengan sebuah hadits:

مَن تَشَبَهَ بِقَومٍ فَهُوَ مِنهُم رواه الترمذي

“Barang siapa meniru suatu kaum, maka ia termasuk dari kaum tersebut, ” [HR. Tirmidzi.]

Kedua, dengan meniru orang lain menunjukkan ketidakberdayaan umat Islam yang pada gilirannya akan meninggalkan ciri ketinggian nilai-nilai Islam, menanggalkan identitas keislaman. Nantinya umat Islam berperilaku mengikuti trend yang sedang berkembang di tengah-tengah masyarakat-yang sekarang ini-dipengaruhi oleh budaya global melalui berbagai media. Karena dengan mengikuti Valentine bukan saja sekedar pesta untuk menyatakan kasih sayang, tetapi juga pesta yang mau-tidak-mau harus mengikutkan budaya yang lainnya, pergaulan bebas, fashion, pakaian minim, dansa-dansa, dan mengumbar nafsu lainnya.

Ketiga, valentine’s day secara tidak langsung memberi keuntungan kepada pihak kapitalis dan menjadikan umat Islam sebagai konsumen saja. Mereka yang membuat, memproduksi barang kepentingan perayaan, sementara pembelinya adalah umat Islam.

Hadirin Jama’ah Jum’at yang dirahmati Allah,

Dikala seperti ini, kita pegang saja kuat-kuat Sabda Nabi Muhammad saw: “katakanlah: aku beriman kepada Allah kemudian istiqamahlah!” Dengan iman yang menancap di lubuk hati, sampai pada cinta kepada keimanan dan iman itu menghiasinya, maka akan benci kepada bentuk kekafiran, kefasikan, dan kedurhakaan sebagai firman Allah di Surat al-Hujurat: 7

وَاعْلَمُوا أَنَّ فِيكُمْ رَسُولَ اللَّهِ لَوْ يُطِيعُكُمْ فِي كَثِيرٍ مِنَ الْأَمْرِ لَعَنِتُّمْ وَلَكِنَّ اللَّهَ حَبَّبَ إِلَيْكُمُ الْإِيمَانَ وَزَيَّنَهُ فِي قُلُوبِكُمْ وَكَرَّهَ إِلَيْكُمُ الْكُفْرَ وَالْفُسُوقَ وَالْعِصْيَانَ أُولَئِكَ هُمُ الرَّاشِدُونَ

“Dan ketahuilah olehmu bahwa di kalanganmu ada Rasulullah. kalau ia menuruti kemauanmu dalam beberapa urusan benar-benarlah kamu mendapat kesusahan, tetapi Allah menjadikan kamu ‘cinta’ kepada keimanan dan menjadikan keimanan itu indah di dalam hatimu serta menjadikan kamu benci kepada kekafiran, kefasikan, dan kedurhakaan. mereka Itulah orang-orang yang mengikuti jalan yang lurus,”

Inilah benteng yang kuat untuk menangkis serangan globalisasi yang kuat sekali menerpa nilai-nilai Islam yang kita miliki.

Setelah kita menggenggam keimanan dengan erat, bertahanlah, istiqamahlah, berjalan terus diatas jalan yang lurus. Jangan lupa pelajari ilmu dan jangan pula pernah jemu. Orang berilmu akan mengetahui terang di dalam kegelapan, akan mengetahui jalan keluar dalam kesesatan, akan mengetahui kebenaran diantara kebatilan.

Dunia tak hanya diam menyaksikan kebiadaban Israel di bumi Gaza, Palestina; kita semua akan melihat bahwa Israel pada akhirnya hanya tengah menyulut api untuk membakar dirinya sendiri.

Pagi ini, pagi esok, dan setiap pagi, anak-anak muda di Jalur Gaza akan lebih kuat dan berani untuk melawan penjajahan di atas tanah mereka, walau hanya dengan batu, atau apalagi dengan roket.

Para dedengkot Israel mati-matian meyakinkan diri mereka sendiri bahwa semakin keras mereka menghajar Palestina, maka akan semakin lemah lah rakyat Palestina. Namun mereka tidak menyadari, ketika semuanya usai, kebencian terhadap Israel semakin muntab, dan sejarah lama yang sudah berjalan akan terus menunggu mereka, tanpa direncanakan.

Jalur Gaza lebih kecil daripada Pulau Wight—sebuah pulau kecil yang terletak di laut selatan Inggris—tapi Gaza menampung 1.5 juta orang yang tak pernah bisa pindah dari sana. Mereka tumpang-tindih di sana, kelaparan, tanpa ada pekerjaan, dikelilingi tembok dan menara. Dari lantai atas menara mereka, kita akan bisa melihat perbatasan Gaza, Mediterania, dan kabel listrik Israel yang dipasang dengan keji. Jika bom meledak di Gaza, sudah dipastikan, tak ada tempat yang bisa digunakan untuk berlindung dan bersembunyi.

Sekarang, tengah terjadi perang di sana. Pemerintahan Israel berkata, “Kami mundur dari Gaza pada tahun 2005, dan yang kami dapatkan adalah roket Qassam dan Hamas menghujani kota kami. 16 orang mati. Berapa banyak lagi kami harus berkorban?” Ini adalah sebuah narasi yang sangat naif, dan banyak pula menyimpan celah. Jika kita ingin memahami realitas dan menghentikan serbuah roket, kita perlu meloncat ke beberapa tahun di belakang dan melihat apa penyebab semua itu.

Betul, pemerintahan Israel memang mundur dari Jalur Gaza tahun 2005—agar bisa lebih intensif mengontrol Tepi Barat. Dov Weisglass, penasihat senior Ariel Sharon, mengeluarkan pernyataan ambigu akan hal ini. “Penarikan dari Gaza hanya sementara. Penarikan ini akan menjadi indikasi bahwa tidak akan ada proses politik dengan Palestina. Negara Palestina sudah kami coret dari agenda kami.”

Sejak kali pertama mendengar pernyataan ini, warga sipil Palestina sudah diliputi perasaan was-was, dan karena ditambah kelakuan buruk pemimpin Fatah yang korup, mereka pun akhirnya memilih Hamas. Itu adalah pemilu yang bebas dan demokratis,dan polling yang dilalukan oleh Universitas Maryland, mengatakan bahwa 72% warga Palestina menginginkan solusi untuk kedua pihak, dan hanya kurang dari 20% saja yang tidak sudi berbagi tanah Palestina dengan Yahudi. Dan dengan segala tekanan tersebut, Hamas sudah sangat bersabar terhadap Israel dan menawarkan gencatan senjata, dan akan membiarkan Israel jika saja Yahudi-Yahudi itu mau kembali lagi ke daerah perbatasannya.

Alih-alih menerima tawaran Hamas yang simpatik tersebut, Israel malah bereaksi dengan menurunkan tangan keji pada segenap penduduk sipil Palestina. Israel menutup semua akses ke Gaza. Penduduk Gaza hidup dengan sedikit makanan, bensin, dan obat-obatan, tapi sama sekali tak cukup untuk bertahan hidup. Weisglass menyebutnya sebagai “Gaza sedang berdiet.” Menurut Oxfam, sebuah LSM yang bekerja di bidang pengentasan kemiskinan dan memerangi ketidakadilan di tiga benua di dunia, selama satu bulan terakhir ini hanya 137 truk pengangkut makanan yang boleh memasuki Gaza. Untuk jumlah 1.5 juta orang, suplai makanan tersebut jauh dari cukup. PBB mengatakan bahwa kemiskinan mencapai level luar biasa tak terkirakan. Orang yang datang ke rumah sakit langsung ditolak oleh pihak rumah sakit, karena antara rumah sakit dan rumah tinggal sudah tidak ada beda fungsinya. Di jalanan, anak-anak kecil bertebaran kelaparan.

Agresi terhadap Gaza telah melahirkan sesuatu yang amoral. Hamas mulai menembakan roket al-Qossam dan “hanya” menewaskan 16 orang Israel, bandingkan dengan Israel yang sudah melenyapkan lebih dari 500 jiwa hanya dalam waktu seminggu. AS dan Negara-negara Barat menapikan hal ini. Mereka mengatakan bahwa sangat tidak mungkin bernegosiasi dengan Israel sementara Negara Yahudi itu tengah menembakan roket, tapi mereka meminta rakyat Palestina untuk diam saja, untuk melakukan kompromi politik.

Israel sudah menolak gencatan senjata dan proses diplomatik dengan Hamas. Mengapa? Ini karena Israel ingin menghapus Palestina. Seorang penulis Yahudi mengatakan, “Jika kita menginginkan perdamaian sekarang, masalahnya bukan pada Hamas. Tapi pada Israel sendiri.”

Bagi umat Islam, Zionis adalah musuh kita bersama. Jika kita mendengar kata Zionis maka yang ada dibayangan kita adalah Palestina beserta segala bentuk penderitaannya Sudah terlalu sangat sulit untuk mengungkapkan penderitaan yang menimpa saudara-saudara kita di Palestina, yang bahkan jika hal itu terjadi pada binatang, hati kita pun menjerit sangat keras…apalagi jika ini terjadi pada manusia! Pada saudara kita sendiri sesama Islam. Mereka diperlakukan lebih dari binatang.

Masih banyak umat Islam yang belum ngeh dengan keadaan Palestina. Mungkin sudah banyak yang tahu kalau Palestina sedang dijajah dan dizhalimi luar biasa oleh Zionis Yahudi tapi masih banyak umat Islam yang belum tahu bagaimana awal peristiwa tersebut terjadi?. apa dan siapa Zionis itu? Asal usul mereka. Latar belakang mereka. Misi-misi mereka yang ingin menguasai dunia dan konspirasi yang apa yang sedang mereka jalani, yang semuanya tertuju kepada Umat Islam. Bahkan jika kita kaji lebih lanjut, konspirasi Zionis itu bukan hanya ingin menghancurkan Islam. Tapi ingin menghancurkan semua agama di dunia ini. sekali lagi semua agama! Karena bagi mereka bangsa di luar yahudi (Gentiles atau Ghoyim) itu adalah binatang. bukan manusia. Yang derajatnya lebih rendah dari mereka.(kaum yahudi) Mereka mengklaim diri sebagai bangsa pilihan Tuhan, doktrin-doktrin sesat dan iblis itu tertera pada kitab suci mereka yakni Talmud.

Kita sebagai umat Islam wajib mengetahui siapa mereka. Kita mesti memahami permasalahannya terlebih dahulu, karena jika kita sudah memahami permasalahannya maka akan timbul rasa peduli dan simpati terhadap rakyat Palestina, yang dengan kepedulian itu kita dapat melawan dan menghadapi mereka bersama-sama. Kita bisa mencari informasi sebanyak-banyaknya dari berbagai sumber, agar kita semakin paham dan juga dapat memberi pemahaman kepada saudara-saudara kita yang lain Membentuk opini yang lurus tentang Yahudi Zionis sehingga umat menjadi semakin sadar. Terhadap apa yang sedang terjadi di Palestina, dan permasalahn Palestina ini bukan lagi menjadi milik umat Islam saja akan tetapi merupakan masalah kemanusiaan secara menyeluruh. Karena yang terjadi di Palestina merupakan tragedi kemanusian yang sangat besar sepanjang sejarah.

Berikut ini adalah uraian materi yang disampaikan oleh Pak Tri Putranto dengan tema “Zionisme Dan Pemicu Konflik Global” semoga dapat bermanfaat buat temen-temen sekalian. Selamat membaca!



SEJARAH ZIONISME

Zionisme berasal dari kata Zion atau Sion. Dalam bahasa latin dan bahasa Ibrani kata Tsyon berarti bukit suci yerusalem. Sion bisa diartikan tempat berdirinya Bait suci Kuil Solomon yang didirikan oleh nabi Sulaiman as. Dan Zion sering dinisbahkan bagi bukit di wilayah Yerusalem yang oleh nabi Daud as dijadikan Ibukota Kerajaan. Perkataan zion dalam Perjanjian Lama disebutkan sebanyak 152 kali, lebih dari separuhnya disebutkan dalam 2 kitab yaitu : Isaiyah 46 kali dan Mazmur 38 kali.

Zionisme adalah ideology secular pragmatis yang bertujuan membentuk satu entitas bangsa : Israel Raya, dengan Palestina sebagai Tanah Airnya dan Yerusalem sebagai Ibukota Negaranya. Dalam pandangan kaum yahudi, Al Masih akan kembali ke `Tanah Yang Dijanjikan` dan Al Masih akan memerintah dari puncak bukit ZION. Kata Zion diartikan pada kota Yerusalem itu sendiri.

Munculnya gerakan Zionisme tak luput dari pengaruh hak social, ekonomi, politik, budaya serta agama Yahudi yang ditindas ketika mereka hidup tercerai berai (Diaspora) di berbagai Negara. Oleh sebab itu, maka muncul gerakan yang bertujuan mengakhiri penderitaan mereka dan hal itu hanya bisa ditempuh dengan cara kembali ke tanah leluhur mereka. Palestina. ( klaim tanah leluhur sebenarnya tidak bisa dijadikan alasan mereka merebut Palestina, karena memang Allah Swt sudah mengusir Bani Israil/Yahudi dan mengeluarkan mereka dari Palestina disebabkan pembangkangan dan kedurhakaan mereka terhadap perintah Allah dan Rosul. Tentang peristiwa ini teman-teman bisa juga membacanya di buku Knight Templar, Knight of Christ-nya Rizki Ridyasmara -blog-)

Pada tahun 70 M saat awal Great Diaspora berlanjut terus hingga masa penaklukan Spanyol atas Granada pada tahun 1492. oleh karena banyaknya komunitas Yahudi yang sering memicu konflik maka Raja Ferdinand dan Ratu Isabella mengeluarkan perintah penghancuran dan pengusiran kaum Yahudi di Spanyol. Komunitas Yahudi dibuang ke Wina, Linz, Cologne, Augsburg, Bavaria, dan Moravia. Peristiwa yang sama terjadi saat Alexander II menjabat sebagai Tsar Rusia tahun 1881 yang memberlakukan peraturan pelarangan izin tinggal dan kepemilikan harta kekayaan kaum Yahudi. Kejadian paling tragis dalam sejarah gerakan Antisemit muncul di Jerman, disusul terjadi tragedy pembantaian kaum Yahudi (Holocaust) ketika Hitler berkuasa.

Pada akhir abad pertengahan muncul sejumlah messiah dikalangan kaum yahudi : Moses mendelsshon, Abraham Geiger, Leopporg Zunc dan Samuel Haldheim. Mereka mengusung gerakan pembaharuan hingga tercetuslah ide nasionalisme kaum yahudi.

Tahun 1884 dilaksnakan konferensi Kattowis yang diprakarsai oleh Leo Pinsker (1812-1891) maka lahirlah gerakan kebangsaan Yahudi Zionisme. Gerakan tersebut bak cendawan dimusim hujan merebak di seantero Eropa hingga ke Amerika. Organisasi pemuda Yahudi : Bilu yang didirikan di Kharkov yang menjadi cikal bakal untuk memperoleh kembali `Tanah Yang Dijanjikan` ( Promise Land) : Palestina.

Baron Edmond de Rothschild (1845-1934) aktif berjuang untuk mewujudkan program Homeland. Pada saat kepemimpinan Theodore Herzl terjadi perubahan yang cukup signifikan yakni transformasi gerakan kebangsaan yang bercorak filsafat agama berubah menjadi gerakan organisasi yang bernuansa politik. Gagasan Herzl dituangkan dalam buku : Der Judenstaat.

Ternyata ide Herzl ditentang oleh berbagai kalangan. Baik oleh para Rabi Yahudi di Amerika hingga para intelektual Yahudi seperti Albert Einsten.

Menurut Matin Buber, pemutar balikan gerakan Yahudi tersebut bukan berakar dari Yudaisme namun lebih kepada nasionalisme Eropa. Meski demikian, ide brilian Herzl menarik minat kaum Yahudi seluruh dunia bahkan banyak dari mereka hijrah ke Palestina. Untuk menarik simpatidari berbagai kalangan, Herzl juga mengangkat pemikiran tentang Messianisme yang menyatakan `Dunia akan bebas dengan kemerdekaan kita, bahagia dengan kejayaan kita dan kebesaran kita. Apa yang kita usahakan adalah kejayaan umat manusia. Maka diperlukan berdirinya sebuah Negara Yahudi yang akan melindungi dari penindasan dan penderitaan.

Tahun 1897 di Basel Swiss diadakan konferensi zionis I. kongres tersebut mempertimbangkan pembentukan Negara Yahudi di Amerika Latin, Afrika Selatan, Kenya dan Cyprus. Akhirnya mereka memutuskan memilih Palestina sebagai tujuan Zionisme dalam memperoleh tempat kediaman yang sah.

Pada tahun 1889 berdiri badan usaha Jewish Colonial Trust Ltd. Sebelumnya didirikan pusat pengumpula dana Yahudi yaaitu Jews National Fund untuk melaksanakan pembelian-pembelian tanah di Palestina. Setelah itu muncul berbagai organisasi Yahudi yang mewajibkan setiap anggota membayar iuran untuk menancapkan kuku kolonisasi di Palestina.

Langkah yang ditempuh gerakan Zionisme salahsatunya mengadakan `approach` dengan Sulthan Abdul Hamid II penguasa kekhalifahan Turki Usmani yang mempunyai otoritas atas tanah Palestina. Namun usulan itu ditolak mentah-mentah oleh Sultan Hamid. Tak hilang akal, tokoh-tokoh Zionisme mendekati pemerintah Inggris yang akhirnya mendapat tanggapan positif sekaligus tawaran dari Inggris atas Uganda.
Gerakan Zionisme mempunyai kepentingan yang sama dengan Imperialisme. Minat Negara-negara Eropa atas Palestina pada abad 19 bisa dikategorikan menjadi 2 :

Dimensi politik, letak geografis Palestina sangat strategis berada dijantung Dunia Islam.
Dimensi social, terkait dengan berkembangnya hysteria perang Salib damai dikalangan Kristen Ortodoks dan Yahudi untuk menguasai tanah Palestina.

Perang Dunia I usai, gerakan Zionis masih intens menggarap Inggris bersamaan dengan hancurnya kekhalifahan Turki Usmani. Para pemimpin Zionis mendesak Inggris untuk mendukung rencana besar mereka. Bila Inggris mendukung dijanjikan akan memperoleh keuntungan dengan mengamankan Terusan Suez sehingga keamanan Inggris di Timur Tengah akan terjamin.

Dari hasil Lobi-lobi tersebut maka dihasilkan deklarasi Balfour pada 12 November 1917 yang ditandatangani oleh mentri luar negri Inggris Athur James Balfour. Inggris mengakui hak-hak Yahudi atas Palestina serta menyediakan fasilitas untuk mendirikan tempat tinggal yang bersifat nasional bagi umat Yahudi. Tiga tahun kemudian, pengakuan Internasional terhadap deklarasi itu dikukuhkan, serikat Bangsa-Bangsa menyerahkan palestina sebagai mandat kepada Inggris.

PERKEMBANGAN YAHUDI

Awal gelombang Imigrasi Yahudi ke Palestina hanya mmboyong 24.000 orang yang sebagian besar dari mereka bermukim di Tiberias, Hebron, dan Yerusalem.
Tahun 1882, kolonisasi Yahudi untuk mengubah wajah Palestina meningkat tajam. Tahun 1932 imigran Yahudi Jerman tercatat 9.000 orang, tahu 1993 ketika Hitler berkuasa lonjakan imigran Yahudi ke Palestina meningkat menjadi 33.000 orang, setahun kemudian menjadi 40.000 orang. Tahun 1935 meningkat menjadi 61.000 orang. Tahun 1939 komunitaas Yahudi menurut Faris Glubb dalam bukunya `Zionis Relation With Nazi Germany` meningkat menjadi 445.457 orang yang mendiami tanah Palestina. Berbarengan dengan Perang Dunia pada tahun 1948, sekitar 650.000 jiwa (31%) adalah Imigran Yahudi oleh Inggris. Tanah yang dirampas umat Yahudi atas Palestina meningkat 11 %
Pada tahun 1935, partai Arab bersatu dan menyerahkan sebuah memorandum yaitu :

Menuntut berdirinya pemerintah yang demokratis
Melarang pemindahan tanah orang-orang Palestina kepada Yahudi
Penghentian Imigran Yahudi
Namun, kaum Zionis menolak dengan keras dan mengatur posisi parlemen Ingggris atas usualan itu. Sehingga tuntutan bangsa Arab ditolak.

Perselisihan tersebut diselesaikan dengan keluarnya Resolusi PBB tanggal 29 November 1947 untuk mengakhiri mandat Inggris atas Palestina. Dan Palestina dibagi menjadi 2 : Daerah Yahudi dan Arab

Yahudi makin meningkatkan eksalasi permusuhan dan terorisme terhadap rakyat Palestina hingga terjadi pembantaian besar-besaran menelan korban 254.000 orang yang sebagian besar wrga sipil, wanita dan anak-anak. Pembantaian tersebut dilakukan oleh Partai Irgun yang dikomandoi oleh Menacham Begin.

Tanggal 14 Mei 1948 David Ben Gurion sebagai pucuk pimpinan Zionis mengundang orang-orang terkemuka dan wartawan untuk menghadiri pertemuan di Museum Tel Aviv. Akhirnya diproklamirkanlah Negara Yahudi di Palestina yang dinamakan Negara Israel.


PEMICU KONFLIK GLOBAL

Israel senantiasa memunculkan konflik yang tak berkesudahan di wilayah Timur Tengah. Tiap tahun jumlah penduduk Israel bertambah sehingga menuntut perluasan wilayah pemukiman yang didapat dengan jalan kekerasan terhadap seluruh Negara Arab yang terdapat disekelilingnya. Nubuwatan Yahudi atas klaim yerusalem dan tanah Palestina sebagai `Tanah Yang Dijanjikan` hingga dengan segala cara Israel berusaha merebut Tanah Palestina. Yang menurut keyakinan umat Islam, Palestina adalah salah satu tanah suci yang harus dijaga kehormatannya. Al Quds pernah menjadi kiblat pertama umat Islam sekaligus menjadi jejak sejarah Isra Mi`raj Rosulullah. Bahkan Nabi Muhammad Saw dalam haditsnya memprediksi akan terjadi kemenangan umat Islam di akhir zaman di wilayah Palestina.

Intrik antara umat Islam dan Yahudi Zionisme makin meningkat ketika Yahudi menganeksasi Palestina dengan melibatkan Amerika yang menjadi sponsor utama Israel. Amerika menyetujui bantuan militer ke Israel hingga mencapai angka 30 M USD serta sejarah veto yang dikeluarkan Amerika berkali-kali dalam SU PBB, jika lembaga tersebut mengeluarkan resolusi untuk Israel. Kesimpulannya Amerika tak ubahnya Israel sehingga secara ideology selalu berlawanan dengan Umat Islam